Selama dua puluh tahun turut andil dalam pengembangan pendidikan tinggi, INAIFAS telah berhasil mengembangkan potensi kelembagaannya dengan menyediakan enam program studi, yaitu:
Dengan adanya enam program studi di bawah tiga fakultas: Syariah, Tarbiyah dan Dakwah, maka diharapkan bisa memaksimalkan potensi kelembagaan dan alumninya untuk mewujudkan Visi INAIFAS Kencong Jember, yaitu “Menjadi institusi dakwah terkemuka dalam kajian keilmuan dan kepesantrenan menuju peradaban Islam rahmatan lil alamin”.
Perumusan visi tersebut pada dasarnya berangkat dari kesadaran kolektif warga civitas akademika atas harapan semua elemen masyarakat ketika INAIFAS didirikan, dan sekaligus kesadaran akan tanggung jawab warga INAIFAS terhadap masyarakat dalam menghadapi tantangan yang muncul pada millenium baru abad 21. Hingga kini respon masyarakat terhadap INAIFAS sangat menggembirakan. Hal ini terlihat dari peningkatan partisipasi masyarakat terhadap sejumlah program tridharma yang dikembangkan oleh kampus ini. Guna merespons animo masyarkaat tersebut, INAIFAS terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan-pembelajaran, penelitian, dan kualitas pengabdiannya. Hal ini sejalan dengan kebijaksanaan untuk menjadikan INAIFAS Kencong Jember sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam alternatif dalam pembinaan moral dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman tingkat perguruan tinggi.
Sedangkan misi INAIFAS dapat dirumuskan sebagai berikut: “memberdayakan perguruan tinggi agar dapat menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sehingga dapat melahirkan sarjana muslim yang berkualitas dan memiliki integritas keilmuan, berakhlak mulia dan berguna bagi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa”.
Semenjak adanya perubahan nomenklatur dari Sekolah Tinggi Agama Islam al-Falah Assunniyyah (STAIFAS) menjadi Institut Agama Islam al-Falah As-Sunniyyah (INAIFAS), pada pertengahan 2018 ini, ada sesuatu yang menarik jika dicermati. Selain perubahan status lembaga, juga ada reformasi manajerial institusional di pucuk pimpinan.
Berdasarkan rapat Yayasan Pondok Pesantren Assunniyyah, maka reformasi pimpinan kampus ini berganti corak. Pihak yayasan sepakat untuk melibatkan kaum muda sebagai lokomotif penggerak kampus. Semua jajaran pimpinan, merupakan generasi yang lahir di era 1980-an.
Rijal Mumazziq Z M.HI, yang menjabat sebagai rektor, lahir pada tahun 1984. Selain menjabat sebagai rektor, Rijal saat ini juga diamanahi posisi sebagai Ketua Lembaga Ta’lif Wan Nasyr PCNU Kota Surabaya. Alumnus Pasacasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini dikenal sebagai akademisi sekaligus juga penulis produktif di media massa, cetak maupun online, serta menulis berbagai buku.
Adapun Wakil Rektor I, Asnawan, M.Pd.I., merupakan akademisi yang juga aktivis Nahdlatul Ulama Kencong. Lahir pada 1983, pria kelahiran Madura ini juga dikenal dengan aktivitasnya menulis beberapa buku, mengisi berbagai pelatihan, serta terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan melalui jaringan NGO yang dia miliki. Saat ini, alumnus IAIN Jember ini sedang menamatkan S3-nya di kampus UIN Maliki Malang.
Sedangkan Wakil Rektor II, Ahmad Zaeni M.Pd.I., merupakan jajaran pimpinan yang termuda. Pria kelahiram 1987 ini berlatarbelakang sebagai seorang pendidik yang dipercaya oleh KH. A. Sadid Djauhari sebagai manajer keuangan dan pengawas pembangunan beberapa sarana milik PP. Assunniyyah. Keterlibatannya dalam jajaran pimpinan INAIFAS memang diharapkan bisa merapikan serta memperkuat manajerial keuangan kampus. Karena itu, tepat kiranya jika pria kelahiran Jember ini dipercaya menjadi Wakil Rektor II.
Sedangkan Wakil Rektor III digawangi oleh Muhammad Dasuki, M.Pd.I. Alumni Program Pascasarjana IAI Al-Khoziny Sidoarjo ini dikenal sebagai aktivis muda Nahdlatul Ulama. Selama beberapa tahun terakhir ini, Dasuki bahkan dipercaya sebagai Ketua Lembaga Kajian Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PCNU Kencong. Pria kelahiran tahun 1985 ini juga dikenal dengan berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat pesisir Jember melalui jaringan dengan berbagai NGO yang dia miliki.
Dengan formasi kaum muda di pucuk pimpinan kampus, maka ke depannya bisa diharapkan sebuah pengembangan kampus milenial yang sesuai dengan corak anak muda yang progresif tanpa meninggalkan basis tradisi dan ideologi. Di antara upaya yang dilakukan dalam kurun kepemimpinan selama dua bulan terakhir ini adalah mewujudkan konsep kepemimpinan kaum muda di INAIFAS sesuai dengan visi-misinya.
Di antara program yang sedang berlangsung dalam dua bulan kepemimpinan kaum muda ini, antara lain:
Pembangunan lantai tiga gedung barat.
Perintisan program Sentra Kajian Islam Nusantara dengan memperluas perpustakaan, menambah koleksi buku-buku bertema Islam Nusantara, serta meningkatkan intensitas kajian tema ini. Ke depannya, INAIFAS diharapkan bisa menjadi salah satu kampus yang menjadi pusat kajian Islam Nusantara dan menjadi rujukan para peniliti di bidang ini.
Perluasan jaringan kelembagaan untuk meningkatkan kualitas SDM, baik dosen, karyawan maupun mahasiswa.
Diklat bagi para dosen dengan materi yang berkaitan dengan tata tertib administrasi, tatapamong kelembagaan, serta peningkatan kualitas literasi.
Dalam usianya yang mencapai dua dedade, INAIFAS senantiasa menjalin kerjasama dengan pihak luar dalam berbagai bidang dan mengembangkan programnya. Dalam skala regional, INAIFAS menjalin kerjasama dengan berbagai institusi, antara lain:
Kerjasama Kuliah Kerja Nyata dengan Pemkab Jember
Program Keaksaraan Fungsional dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jember
Tutorial Keagamaan dengan SMP/MTs dan SMA/MA kemitraan Participatory Action Research (PAR)
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) untuk desa tertinggal dan pedalaman yang bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Departemen Agama RI.
Bekerjasama dengan pemerintah propinsi Jawa Timur dalam rangka program peningkatan fasilitasi guru Madrasah Diniyah (MADIN).
Bekerjasama dengan berbagai lembaga MA/SMA/SMK yang berada di Jember dan sekitarnya dalam rangka penjaringan calon mahasiswa baru maupun pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
Meningkatkan relasi yang bersifat stratagi dengan berbagai pondok pesantren di Jember dan sekitarnya. Misalnya, PP. Assunniyyah, PP. Mabdaul Maarif, PP. MHI Bangsalsari, PP. Darul Arifin, PP. Bustanul Ulum, PP. Darul Muqomah, PP. Durrotut Tholibin, dan sebagainya.
Bekerjasama secara institusional dengan mitra strategis di bidang pendidikan tinggi. Seperti Universitas Jember, IAIN Jember, UIN Malang, STAI Bustanul Ulum Lumajang, IAI Syarifuddin Lumajang, dan sebagainya.
Mengembangkan kerjasama lintas negara dengan perguruan tinggi luar negeri, seperti Universitas Al-Ahqaff Yaman, Universitas Malaya Malaysia, dan Kolej Universiti Perguruan Ugama (KUPU) Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Sebagai perguruan tinggi yang berusia lebih dari dua dekade, alumni INAIFAS terpetakan dalam berbagai bidang pekerjaan. Hal ini berdasarkan data persebaran alumni sesuai dengan bidang maupun pekerjaan yang ditekuni saat ini:
Selain memiliki beberapa gedung perkuliahan yang representatif untuk menunjang tugas belajar dan mengajar, pihak kampus juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang aktivitas para sivitas akademika. Di antaranya:
Dengan berbagai fasilitas yang ada, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, maka 800 mahasiswa bisa dengan leluasa memanfaatkannya demi pengembangan bakat dan minatnya, serta memperkaya pengalamannya sebagai mahasiswa.
Demi melihat berbagai potensi mahasiswa, baik secara akademik maupun non-akademis, maka pihak INAIFAS menyediakan ruang berkreasi bagi mereka, di antaranya: